"Banyak pihak kerap meragukan kaum perempuan sekalipun banyak hal yang telah dilakukan oleh perempuan"
Pemilu 2009 adalah hajat demokrasi, siapa saja berHAK untuk MEMILIH dan DIPILIH tanpa memperdebatkan latab belakangnya, lebih-lebih hanya sebuah dikotomi laki-laki dan PEREMPUAN.
Putusan penetapan Mahkamah Konstitusi yang menganulir ketentuan penetapan caleg jadi, -meskipun juga berdampak pada penganuliran system zipper- menjadi ajang pembuktian bagi para caleg yang selama ini lebih "bermain" dipermukaan tetapi tidak "membumi".
Saya, ENIE WIDHIASTUTI selalu berharap bahwa kesempatan Pemilu kali ini muncul perempuan-perempuan yang tangguh,mumpuni dan memenuhi -citarasa- kualitas. Kualitas disini saya maksudkan adalah tataran normatif seseorang (khususnya perempuan) untuk dapat menjadi caleg yang diterima oleh konstituennya.
Perempuan harus mampu (juga) memberikan solusi segala permasalahan yang lahir ditengah masyarakat dan lingkungannya.Rekam jejaknya akan sangat membantu dalam kerja-kerja dan kreasi politik disaat sekarang ini. Oleh karenanya, saya senantiasa "menjemput bola" dengan bersentuhan langsung dengah warga masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar