BANNER ENIE WIDHIASTUTI

Pages

29 Agustus 2013

“AGENDA BARU POLITIK PEREMPUAN: Rebut Kursi, Cetak Prestasi”

Enie Widhiastuti bersama dr.Ripka Tjiptaning (Ketua Komisi-IX DPR-RI)
Potret keterpilihan caleg perempuan pada Pemilu 2009 menjadi pembuka lembaran penting dalam perjuangan peningkatan keterwakilan politik perempuan di negeri ini.Hasil tersaji cukup fenomenal: 103 caleg perempuan terpilih untuk DPR RI (18%), 321 kursi perempuan di 33 DPRD provinsi (16%), dan 1.857 perempuan anggota DPRD (12%)  di 458 kabupaten/kota yang dihasilkan melalui penelusuran data oleh Puskapol UI sejak 2010.  Riset Puskapol UI juga menemukan bahwa dibalik angka keterpilihan tersebut muncul sederet persoalan yang memengaruhi terpilihnya caleg perempuan, dari faktor regulasi (sistem pemilu, tindakan afirmatif) hingga faktor non regulasi yang terkait ekonomi, budaya, dan politik lokal.

Pentingnya Afirmasi Internal Partai Politik Untuk Perempuan

Pengurus partai politik berperan besar dalam merekrut dan menempatkan calon perampuan dalam daftar calon. Namun karena perempuan tidak mendapat tempat di kepengurusan partai politik, calon-calon perempuan berkualitas pun gampang disisihkan.Pertengahan Desember lalu, DPR mengesahkan undang-undang partai politik baru sebagai revisi terhadap UU No. 2/2008. Secara umum tidak ada perubahan mendasar, kecuali soal syarat pembentukan partai politik dan sumbangan untuk partai politik.

Migrasi Perempuan Mendorong Perubahan Nilai Budaya

Dalam perspektif perempuan migran, migrasi ke luar negeri tetap dipandang sebagai sarana mobilitas sosial yang efektif. Melalui migrasi, mereka membangun impian dan ingin dipandang sebagai orang sukses. Oleh karena itu, segala upaya akan dilakukan untuk mencapai tujuan ini meskipun harus meninggalkan nilai-nilai keluarga dan masyarakat.

28 Agustus 2013

Enie Widhiastuti, Anggota FPDIP-DPRD Kota Bekasi
Sindonesws.com - Kendati perempuan telah masuk dan duduk di dunia politik namun perannya belum dinilai maksimal. Pasalnya, terdapat sejumlah kendala yang menghambat langkah perempuan dalam dunia politik.

Misalnya saja kendala dalam pribadi yang bersangkutan. Atau dengan kata lain kurangnya kesadaran dari perempuan yang berkecimpung dalam politik untuk lebih peka terhadap pengambilan kebijakan. 

"Kendala lainnya karena adanya aturan dalam patai politik tertentu yang tidak memperbolehkan perempuan untuk duduk di pucuk pimpinan atau di lini tertentu," kata peneliti Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI), Dirga Ardiansa, di Fisip UI, Depok, Kamis (20/6/2013).

Kendala lain yang dicatat Puskapol UI yaitu, pada proses pemilihan dalam pencalonan hingga peran mereka sebagai representasi perempuan Indonesia di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Misalnya saja pada pemilihan 2009 partisipasi calon legislatif perempuan memang sudah sesuai dengan Undang-undang yang mengharuskan 30 persen perempuan, yaitu 33,6 persen. Namun, jumlah yang tidak signifikan itu hanya lolos meraih kursi anggota DPR RI hanya sebanyak 18.4 persen atau 103 kursi dari 663 anggota DPR," ucapnya.

Menurut dia, salah satu akibatnya dikarenakan penempatan nomor urut. Dalam pemilihan nomor urut 1 selalu ditempat laki-laki. Dikatakan penentuan nomor urut sangat mentukan tingkat keterpilihan perempuan.

Berdasarkan pemilihan umum 2009, sebanyak 93 persen caleg perempuan DPR RI yang lolos adalah yang bernomor urut 1-3. Semntara di DPRD Provinsi ada 85 persen dan DPRD Kota/Kabupaten 82 persen. Hal ini menandakan tingginya tingkat keterpilihan mereka sesuai nomor urut. "Jadi nomor urut itu penting dan mendukung," ungkapnya.


Sumber: www.sindonews.com

KEPENTINGAN UMUM LEBIH PENTING DARIPADA KEPENTINGAN PRIBADI ATAU KELOMPOK DAN BERJUANG UNTUK SEMUA GOLONGAN ( Solus Populi Suprema Lex ).


Enie Widhiastuti, adalah sosok wanita tangguh yang matang dalam berbagai pengalaman baik dibidang sosial politik maupun didalam organisasi kemasyarakatan dan keagamaan. Terlahir dari pasangan P.Soetadhi PH ( Pensiunan Mayor AD ) - E.Widhayatini  ( keduanya telah almarhum ) Yogyakarta, 16 April 1955 namun masih kelihatan cantik,lincah dan gesit tersebut mengawali karir dibidang politik semenjak Tahun 1996 ikut aktif kegiatan di Lenteng Agung, dan terlibat langsung peristiwa 1998 sebagai team kesehatan sebagai relawan. Satu dari sekian banyak posko gotong royong yang ada di Kota Bekasi adalah posko yang didirikannya merupakan posko pertamakali yang ada di wilayah Bekasi Utara.


Perempuan pejuang tangguh yang akrab dipanggil dengan Mbak Enie tersebut mengawali perjuangannya dengan mengikuti suami HENDRO ISMANTO yang bekerja di Mitsubishi di Jakarta, jebolan Sekolah Menengah Farmasi Surabaya yang dilanjutkan di Akademi Bahasa Asing ( ABA Semester IV ) membantu suami dengan bekerja di Apotik Nastiti, PT.Benmulio yang bergerak dibidang farmasi, PT .TEMPO group dari th 1990 sd 2009. Dibalik kesibukannya sebagai karyawan perusahaan sebagai salah satu manager perusahaan yang cukup besar tentunya mempunyai kesibukan yang sangat luar biasa namun dengan niat dan tekad yang bulat demi memperjuangkan kepentingan masyarakat sosok perempuan yang satu ini selalu masih menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan rekan-rekan seperjuangan untuk bersama membangun dan membesarkan partai PDI Perjuangan di Kota Bekasi yang merupakan tempat tinggalnya bersama keluarga.

26 Agustus 2013

Bersama ibu-ibu RT 02/02 Kel. Marga Mulya-Bekasi Utara
(foto: dok.pribadi)

Menerima Jokowi di Stasiun KA Bekasi

Mendampingi Jokowi dan Tim PATEN pilgub Jabar 2013 dengan KA Parahyangan

Perjalanan menuju Bandung bersama Jokowi di KA Parahyangan


Foto Dokumen Kampanye Pemilu 2009

Enie Widhiastuti bersama kolega sesama anggota DPRD Kota Bekasi
saat menghadir Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi
di Alun-alun Bekasi
Haryekti Rina (FPKS), Hj. Ratu (FPD), Hj. Tamimah (FPG)
(foto dok.pribadi)

Enie Widhiastuti, Perjuangkan Hak Kaum Perempuan

Ia terinspirasi Bunda Theresa yang menebar kebaikan dengan kasih sayang. Berbuat dengan seluruh hidup dan kemampuan yang dimiliki untuk membantu orang lain. Meskipun jalan yang dilalui penuh goda dan liku. Semisal itulah Enie Widhyastuti memaknai jalan politiknya menjadi anggota DPRD Kota Bekasi periode 2009-2014.
“Politik bagi saya hanya salah satu jalan, tujuan akhirnya adalah memperjuangkan hak-hak rakyat untuk mencapai kesejahteraan,” ujar politisi perempuan asal PDI Perjuangan itu.

Siap Maju Pileg 2014 Dapil Bekasi Utara Enie Widhiastuti : Kepentingan Umum Diatas Kepentingan Pribadi



BERITABEKASI.CO, Kota Bekasi - Enie Widhiastuti, salah satu anggota DPRD Kota Bekasi elit politik PDI Perjuangan Daerah pemilih (Dapil) Bekasi Utara mengaku akan maju kembali pada Pemilihan umum Legislative (Pileg) pada 2014 mendatang.
"Untuk Dapil Bekasi Utara ada 7 kandidat yang akan maju di Pileg 2014 nanti dengan membawa bendera PDI Perjuangan. Informasi yang saya dapat saya mendapatkan nomor urut dua. Nomor urut tidak soal bagi saya, yang jelas saya tetap memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya warga Bekasi Utara. Yang jelas saya berprinsip bahwa kepentingan umum di atas kepentingan pribadi," pungkas Erni ditengan-tengah acara silaturahmi bersama awak media dirumah kediamannya, Jl. Dahlia RT 06/06 Komplek Barata, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (16/4).

Pemimpin dan Umat Beragama Wajib Jaga Kerukunan

BANDUNG, TRIBUN - Tidak bisa dibantah bahwa pada akhir-akhir ini, ketidakrukunan antara umat beragama (yang terpicu karena bangkitnya fanatisme keagamaan) menghasilkan berbagai ketidak harmonisan di tengah-tengah hidup dan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Oleh sebab itu, perlu orang-orang yang menunjukkan diri sebagai manusia beriman dan beragama dengan taat, namun berwawasan terbuka, toleran, rukun dengan mereka yang berbeda agama.

Catatan Harian Enie Widhiastuti (2)

Pasca pengumuman dan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) untuk Calon Anggota DPRD Kota Bekasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi, hari-hari selanjutnya adalah bekerja sebaik mungkin baik dalam kapasitas anggota DPRD Kota Bekasi hasil Pemilu 2009 dan Calon Anggota DPRD Kota Bekasi dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Bekasi-6/Kecamatan Bekasi Utara. Saya mencoba merenungkan kembali perjalanan ke belakang seraya menyongsong hari esok menuju Pemilu 2014. Dibenak saya masih cukup jelas betapa kerja-kerja politik untuk meraih kursi DPRD Kota Bekasi amat melelahkan dan menguras banyak energi, waktu, pikiran dan tentu saja materi. Tetapi pencapaian hingga menghangtarkan saya sebagai anggota DPRD Kota Bekasi puntuk periode 2009-2014 amatlah penting sekaligus menguburkan kelelahan menjadi suka cita dan bermuara pada syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keyakinan akan kemurahan dan karunia Tuhan inilah sesungguhnya yang menjadi motivasi terbesar saya untuk kembali siap berkompetisi di Pemilu 2014.

25 Agustus 2013

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1.     N A M A                            :  ENIE WIDHIASTUTI
2.     TEMPAT/TGL/LAHIR   :  YOGYAKARTA, 16 APRIL 1955
3.     JENINS KELAMIN           :  PEREMPUAN
4.     AGAMA                             : KATOLIK
5.     ALAMAT                          :  JL. DAHLIA NO.277 RT 06/06 KOMPLEK BARATA
                                                  KEL. HARAPAN JAYA KEC. BEKASI UTARA   
                                                  KOTA BEKASI  KODE POS: 17124
6.     NO KONTAK                    :  08174874545 – 081315356868
7.     EMAIL                              :  enie.widhiastuti@gmail.com

21 Agustus 2013

Catatan Harian Enie Widhiastuti (1)

Tanpa terasa, perjalanan menjadi anggota DPRD Kota Bekasi tengah menuju titik ujung pengabdian. Banyak hal yang membuat saya begitu yakin bahwa tugas-tugas sebagai wakil rakyat selama menjadi anggota legislatif hasil Pemilu 2009 saya jalankan sebaik-baiknya sesuai dengan amanat yang diembankan. Secara formal tentu terkait dengan fungsi-fungsi legislasi, pengawasan dan penyusunan anggaran. Namun lebih jauh adalah menempatkan saya untuk secara terus menerus dan terbuka berinteraksi dengan masyarakat dengan ragam problem dan permasalahan yang dihadapi. Secara sadar, tentu banyak hal yang belum sempurna dalam memenuhi -tuntutan- yang berkembang dalam masyarajat itu sendiri.

20 Agustus 2013

Survei: PDIP- Golkar Unggul Dari Demokrat dan Gerindra

Jakarta, GATRAnews- Pusat Data Bersatu (PDB) mengeluarkan hasil survei yang dilakukan sejak tanggal 11 hingga 18 Juni 2013. Menggunakan metode wawancara secara tatap muka dan menyebar kuesioner terhadap 1200 responden di 30 provinsi di Indonesia. Hasilnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Golkar berada diurutan teratas. Demikian pernyataan Peneliti PDB Agus Herta S, dalam rilis survei Indonesia Mencari Pemimpin di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (17/7).

Seputar PDI Perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 
PDI Perjuangan dideklarasikan pada tanggal 14 Februari 1999 di Istoran Senayan Jakarta. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996, dimana kantor DPP PDI diserbu oleh ratusan orang berkaos merah yang bermaksud mengambil alih kantor DPP PDI. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Peristiwa “Sabtu Kelabu 27 Juli” yang banyak menelan korban jiwa

Hasil dari peristiwa ini adalah tampilnya Megawati Soekarnoputri di kancah perpolitikan nasional. Walaupun sebelum peristiwa ini Megawati tercatat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia dan anggota Komisi I DPR, namun setelah peristiwa inilah, namanya dikenal diseluruh Indonesia.

Sebuah Cita-Cita

Foto bersama mendiang Alm. Bp. Taufik KIemas

Kita dihadapkan pada sebuah -keharusan untuk berubah-, perubahan itu sendiri menjadi guiden untuk semua orang yang berhak berubah. Berubah kehidupannya, berubah cara pandangnya, berubah prilakunya, serba berubah -semuanya- kearah yang lebih baik (tentunya).

Hari ini, kita mengalami banyak perubahan, tapi bahwa perubahan itu kearah yang lebih baik menjadi tandatanya tersendiri,-setidaknya bagi saya-.

Keberanian untuk bersikap adalah cermin keberanian untuk berubah!

15 Agustus 2013

pemberian imunisasi Posyandu Rw 11 kel Marga Mulya Bekasi Utara

penimbangan rutin balita di Posyandu Rw 11 kel Marga Mulya Bekasi Utara

Petugas di Lapangan Perbaiki DPS

Jakarta, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kualitas daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2014 jauh lebih baik dibanding Pemilu sebelumnya. KPU sudah menyiapkan mekanisme untuk meningkatkan akurasi data dan mengakomodir semua warga Negara Indonesia di dalam negeri maupun luar negeri yang berhak memilih dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014.
“Kami masih punya waktu untuk mengoreksi daftar pemilih sementara (DPS) yang sudah diumumkan kepada publik. Data pemilih yang ganda dan anomali otomatis akan dicoret sehingga daftar pemilih tetap (DPT) yang akan ditetapkan KPU Kabupaten/Kota benar-benar mutakhir dan berkualitas,” terang Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Kamis (1/9).

Hasil Koreksi DPS Segera Ditetapkan

Jakarta, Panitia Pemungutan Suara (PPS) di seluruh Indonesia akan menetapkan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) tanggal 16 Agustus 2013. DPSHP merupakan koreksi terhadap DPS yang sudah diumumkan di desa/kelurahan dari tanggal 11 sampai 24 Juli 2013 berdasarkan masukan dan tanggapan masyarakat.
“Kami minta KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memastikan bahwa PPS di wilayahnya menetapkan DPSHP tepat waktu,” tegas Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, Rabu (14/8). Perbaikan dan penyusunan DPS kata Husni telah berlangsung sejak tanggal 2 Agustus sampai 15 Agustus 2013.

14 Agustus 2013


Cara Penyebaran Proklamasi 17 Agustus 1945

Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei (sekarang Kantor Berita ANTARA), Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.

Naskah Proklamasi

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo, yang isinya adalah sebagai berikut :
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8-'05 
Wakil2 bangsa Indonesia.

Naskah baru setelah mengalami perubahan

Detik-detik Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah, Sayuti Melik, Sukarni, dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Proklamasi

Indonesian flag raised 17 August 1945.jpg
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Riwayat Presiden Republik Indonesia

Presiden Pertama, Ir. Soekarno (1945-1966)
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Rangkaian Acara Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-68 Tingkat Kota Bekasi Tahun 2013

PENGUKUHAN PASKIBRA KOTA BEKASI
Hari/Tanggal: Kamis, 15 Agustus 2013
 Pukul: 19.00 WIB 
Tempat: Balai Patriot

RAPAT PARIPURNA DALAM RANGKA MENDENGARKAN PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA 
Hari/Tanggal: Jum'at, 16 Agustus 2013 
Pukul: 09.00 WIB 
Tempat: Gedung DPRD Kota Bekasi

APEL KEHORMATAN DAN RENUNGAN SUCI 
Hari/Tanggal : Jum'at, 16 Agustus 2013 
Pukul : 23.30 WIB 
Tempat : Taman Makam Pahlawan Bulak Kapal Bekasi

UPACARA PERINGATAN DETIK-DETIK PROKLAMASI 
KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Agustus 2013 
Pukul : 09.00 WIB 
Tempat : Alun-alun Kota Bekasi

UPACARA PENURUNAN BENDERA 
Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Agustus 2013 
Pukul : 17.00 WIB Tempat : Alun-alun Kota Bekasi

13 Agustus 2013

Daftar Calon Anggota DPR-RI

JAWA BARAT VI
Kota Depok dan Kota Bekasi (6 KURSI)
NOMOR PARTAI PARTAI NOMOR URUT NAMA CALON
1
Partai Nasdem
1
2
3
4
5
6
AGUS SUPARMAN
GEFARINA JOHAN
DESPEN OMPUSUNGGU
Drs. BANTA UMAR B. ALWY
drg. ANINDITA HERNINGTYAS
BOY MW SAUL
2
Partai Kebangkitan Bangsa
1
2
3
4
5
6
H. EDDY FAISAL, M.Ak., M.Hum.
ARIEF FERDIANSYAH
CYNTHIA AUFIKA SURURI
AMRIZAL, S.Sos.
ACHMAD JAYADI
NISA ARYA FEBRIYANI
3
Partai Keadilan Sejahtera
1
2
3
4
5
MAHFUDZ ABDURRAHMAN
Dr. SITARESMI S SOEKANTO, M.Psi
Dr. NURSANITA NASUTION, SE, Ak, ME
H. AHMAD CHUDORI, S.T
Drs. AMRI YUSRA, M.Si
4
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
1
2
3
4
5
6
SUKUR NABABAN, ST
H. RIAD OSCHA CHALIK
APRILENY, SH, MM.
ROMY BARENO
NOER FAJRIEANSYAH
RISA MARISKA, SH.
5
Partai Golongan Karya
1
2
3
4
5
6
Ir. MQ. ISWARA
FATAHILLAH RAMLI
Hj. SITI MARHAMAH, MA
MUHAMMAD SAFIUL AKBAR, MBA
Dra. WENNY HARYANTO, SH
DRS.H.R HADYMARTOMO
6
Partai Gerakan Indonesia Raya
1
2
3
4
5
6
IR. H. NUROJI
HJ. ALWIYAH MAULIDIYAH (DIAL HASAN)
ANGGAWIRA
DERRY DRAJAT
LAKSMA TNI CHRISTINA M. RANTETANA, SkM
PRADI SUPRIATNA
7
Partai Demokrat
1
2
3
4
5
6
DRS. PARLINDUNGAN HUTABARAT
H. HARRY WITJAKSONO, SH
HJ. LESTARI YUSENO, SH
FARIHANI SUGIHARTO, B.SC, MBA
H. ABDULLAH MAKY
WILIAM H SIRAIT
8
Partai Amanat Nasional
1
2
3
4
5
6
INTAN FITRIANA FAUZI, SH, LLM
AGUNG MOZIN, SH, M.Si
LUCKY HAKIM
MARBAWI, M.Si
Drs. H. CECEP KURNIA SOGOZ
DIAN WIDJAJA KESUMAWATI, SE
9
Partai Persatuan Pembangunan
1
2
3
4
5
6
IR. SIGIT HARIYANTO
H. THAHIR SAIMIMA, SH, MH
HJ. ASELINA ENDANG TRIHASTUTI, MBA
DAMIN SADA
BAMBANG HERNAWAN
KINKIN MULYATI SHI
10
Partai Hati Nurani Rakyat
1
2
3
4
5
6
DR. H.M. SYAHRIAL YUSUF, SE., MM
M. FARIZA Y IRAWADY, SE., MM
IR. M.A. RATNA ARIANI, MBA
TEUKU GANDAWAN XASIR
DR. TOMMY SIHOTANG, SH., LLM
MUMU SETYO PAMUJIARTI
14
Partai Bulan Bintang
1
2
3
4
5
6
MOH. YASIN ARDHY, SH, MH
Drs. MOHAMAD TAUFIEK RAHMAN, MM
FEBRI HANDAYANI
SHALIH MANGARA SITOMPUL
FITRAH SE AKT MM
CHAIRUL BACHTIAR
15
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
1
2
3
4
5
6
H. SUPRATMAN, SE, MH
RUDY SAMIN, SH
RINI WIDYARINI
IR. LUCAS BENNY SIHASALE
RISA MAULITA, SE, MA
JEFFRY PALIJAMA SH