BANNER ENIE WIDHIASTUTI

Pages

15 Oktober 2013

Catatan Harian Enie Widhiastuti (4)

Hari-hari kedepan sudah cukup tergambar betapa dinamika menjelang hajat politik semakin memanas jika diibaratkan api, semakin kecang jika diibaratkan angin. Pun demikian konfigurasi keadaan yang harus dihadapi pegiat politik, khususnya politisi (caleg dan pengurus partai) tidak kemudian menjadikan kita kehilangan pegangan, kehilangan kendali. Saya melihatnya dengan tetap bersandar bahwa hidup harus menuju kearah kebaikan untuk sesama. Bahwa cita-cita dan harapan harus diperjuangkan, tidak dengan sendirinya perjuangan yang kita lakukan boleh menabrak aturan-aturan, norma-norma atau kaidah lainnya. Fatsun atau etika berpolitik tetap menjadikan kita sebagai manusia yang bermartabat, manusia yang terbatas dalam banyak hal, yang pada dasarnya manusia yang mampu memanusiakan orang lain.
Setiap Rabu dan Jumat malam, di kediaman saya yang sederhana, saya membuka diri untuk bertemu langsung dengan warga masyarakat, konstituen dan kader-kader partai PDI Perjuangan di lingkungan Kecamatan Bekasi Utara. Saya pergunakan waktu untuk merekam, mencermati berbagai permasalahan yang muncul dan disampaikan mereka. Tapi satu hal yang selalu saya garisbawahi adalah saya tidak ingin mendengar hal-hal menyangkut kredibilitas seseorang atau orang lain yang hanya akan membuat kita terjebak pada -mempermasalahkan orang lain- semata.

Sebab itu, aspirasi yang saya terima lebih pada keinginan-keinginan dalam membangun lingkungan (infrastruktur), pemberdayaan masyarakat, kesehatan dan pedidikan warga dan hal lain yang memang lebih nyata dihadapi oleh kita kebanyakan. Sungguh menjadi sarana yang sehat, dalam memaknai komunikasi politik tanpa membicarakan kekuarangan dan ketidak sempurnaan orang lain. Isu politik adalah bukan gosip layaknya berita-berita yang sering kita tonton di tv atau kita baca di koran-koran selama ini. Isu politik adalah sajian fakta-fakta yang memerlukan pencermatan untuk disikapi dan diperjuanangkan.

Menjadi calon legislatif di Pemilu 2014 dalam status patahana atau incumbent tentu lebih banyak pengalaman yang membuat saya berusaha sebaik mungkin mengakomodasi, menerima segala bentuk saran, masukan, bahkan kritik dari semua warga masyarakat. Dengan begitu, saya bisa mengukur diri lebih jauh untuk kembali memenuhi amanat sebagai caleg.


0 komentar:

Posting Komentar